Kehagiaan yang tidak semu (Ummi-online.com) |
Ucapan La tahzan (jangan bersedih), enak diucapkan. Tetapi, ucapan
tersebut ditujukan kepada orang yang tengah bermasalah (bersedih). Banyak orang
bersih tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sebagai sahabat yang bijak ada
baiknya nasehat ‘la tahzan’ ini disampaikan. Insya Allah akan segera sadar
diri.
Tapi tidak cukup hanya pada
ucapan ‘la tahzan’. Lanjutkan dengan penegasan berikutnya, Innallaha ma’anaa, sesungguhnya Tuhan bersama kita. Ucapan ini,
disampaikan nabi Saw kepada Abu Bakar ketika tengah bersedih.
Jangankan kita, Abu Bakar saja
terkadang masih bersedih. Bedanya, kalau Abu bakar bersedih karena khawatir
yang mendalam kalau-kalau nabi Muhammad dibunuh orang kafir sehingga dakwah
Islam yang belum tuntas harus berakhir. Beda dengan kita, kalau kita bersedih
acap kali terkait dengan persoalan harta, gelar, dan jabatan. Ini bedanya!.
Terlepas dari banyaknya ragam
penyebab kesedihan dan kekuatan hati dalam menyikapinya, sedapat mungkin
diupayakan secepatnya mengikis ‘penyakt’ hati agar tidak menghabiskan energi berlama-lama.
Sebaiknya kita simak nasehat berikut ini.
Wahai umat manusia sekalian, hai
orang yang bosan dengan kehidupan, yang tidak ghairah dalam hidup ini, yang
hari-harinya sempit dan jalan nafasnya tersumbat, di sana ada kemenangan yang
nyata, pertolongan Allah yang semakin dekat, jalan keluar dari kesempitan dan
kemudahan setelah kesusahan.
Di sekitar kita ada perkara kecil yang tersembunyi. Ada cita-cita yang indah, ada masa depan yang menjanjikan dan ada janji yang pasti. Sesungguhnya kesempitan yang kita rasakan akan ada jalan keluar. Dalam musibah yang kita hadapi ada perkara yang akan menyelamatkan kita dari musibah itu sendiri.
Di sekitar kita ada perkara kecil yang tersembunyi. Ada cita-cita yang indah, ada masa depan yang menjanjikan dan ada janji yang pasti. Sesungguhnya kesempitan yang kita rasakan akan ada jalan keluar. Dalam musibah yang kita hadapi ada perkara yang akan menyelamatkan kita dari musibah itu sendiri.
Justru, di dalam perkara-perkara
yang tidak kita sukai itu pasti ada nikmat dan kebaikan. Firman Allah s.w.t.
yang bermaksud; “Dan (orang yang
bersyukur) berkatalah, “Segala puji bagi Allah, yang menghapuskan perasaan
dukacita dari kami, sesungguhnya Tuhan kami Maha Pengampun, lagi memberi
balasan yang sebaik-baiknya (kepada orang-orang yang taat).’” (Fathir
35: 34)
Wahai umat manusia, sudah saatnya kita menggantikan keraguan dengan keyakinan, penyelewengan hati dengan kebenaran, bengkoknya fikiran dengan hidayah, dan bengkoknya jalan dengan petunjuk.
Sudah sampai masanya menyingkap kegelapan dengan fajar, menggantikan harapan pahit dengan harapan manis dan cobaan yang gelap dengan cahaya terang benderang. Wahai umat manusia, di balik ladang yang gersang ada tanah subur yang rezekinya melimpah ruah. Di atas gunung terjal ada kebun subur, yang tidak perlu disiram hujan lebat. Kebun itu memberikan khabar gembira, harapan yang baik dan cita-cita.
Wahai orang yang tidak nyenyak tidur dan yang selalu mengeluh karena kegelapan, kegelapan akan tersingkap dan bergembiralah dengan datangnya pagi. Pagi yang akan menyinarkan cahaya, kegembiraan dan kesenangan. Wahai orang yang harinya ditimpa kesedihan, melangkahlah dengan perlahan, di ufuk sana telah tersedia jalan keluar yang akan memberikan keringanan. ***
Wahai umat manusia, sudah saatnya kita menggantikan keraguan dengan keyakinan, penyelewengan hati dengan kebenaran, bengkoknya fikiran dengan hidayah, dan bengkoknya jalan dengan petunjuk.
Sudah sampai masanya menyingkap kegelapan dengan fajar, menggantikan harapan pahit dengan harapan manis dan cobaan yang gelap dengan cahaya terang benderang. Wahai umat manusia, di balik ladang yang gersang ada tanah subur yang rezekinya melimpah ruah. Di atas gunung terjal ada kebun subur, yang tidak perlu disiram hujan lebat. Kebun itu memberikan khabar gembira, harapan yang baik dan cita-cita.
Wahai orang yang tidak nyenyak tidur dan yang selalu mengeluh karena kegelapan, kegelapan akan tersingkap dan bergembiralah dengan datangnya pagi. Pagi yang akan menyinarkan cahaya, kegembiraan dan kesenangan. Wahai orang yang harinya ditimpa kesedihan, melangkahlah dengan perlahan, di ufuk sana telah tersedia jalan keluar yang akan memberikan keringanan. ***
0 komentar:
Posting Komentar