Selasa, 08 Maret 2016




Khalil Ghibran mengatakan, “Anak kita bukan milik kita. Dia akan hidup di satu zaman yang berbeda dengan zaman kita.” Anak kita ibarat anak panah yang dilepas dari busurnya. Ia melesat ke arah yang tidak diketahui oleh si busur.

Gambaran ini relevan dengan segala zaman. Anak kita bukan milik kita, dia akan (mungkin sudah) lepas dari kita. Dia berpisah dengan orang tuanya. Tak tahu kelak jadi apa, hidup, dan mati dimana.

Anak kita bukan milik kita. Ia “dipinjami “ Allah. Jika  sewaktu-waktu diminta kembali, kita harus rela, tidak boleh menggenggamnya. Kita harus ikhlas. Allah lebih berhak memiliknya karena Dia pemilik anak kita.
Kewajiban orang tua bukan mendekap anak kuat-kuat sebab bagaimanapun kerasnya dekapan itu , pada 
akhirnya melesat juga. Setidaknya pindah ke “busur” yang lain, misalnya ikut istri atau dibawa suami yang dicintai.

Tugas orangtua hanya membekali mereka dengan bekal yang baik agar elok dipandang. Anak seperti itu  kalau melesat dari busurnya, melesat ke arah lurus dan tepat sasaran. Orang tua senang.
Kita berhak mencintainya, tetapi cinta yang baik bukan berarti dibiarkan berbuat salah, khilaf dan maksiat. Kita boleh menimangnya tetapi kelak lepas juga. Anak perlu diasah agar bisa tajam pikirannya, tajam hatinya dan baik perilakunya.

Al Quran melukiskan, anak yang baik seperti intan yang menyenangkan dipandang. Perilakunya memantulkan kilau sinar yang menawan, magnit pribadinya kuat, bicaranya santun dan lembut.

Kita tidak boleh apriori terhadap perkembangan anak, membiarkan apalagi menelantarkannya, orang bijak menganggap anak adalah hasil jerih payahnya. Kalau kita dititipi anak lantas kembali kepada-Nya dalam keadaan jelek, kelak kita ditanya mengapa bisa begitu, dan dimintai pertanggungjawaban.

Maka, doa yang senantiasa dilantunkan orang tua, “ Ya Allah jadikan anak-anak dan istri kami enak dipandang, dan jadikan mereka pemimpin bagi orang bertaqwa.

Kedudukan anak bermacam-macam. Ada yang menjadi hiburan bagi orang tuanya. Anak yang demikian selalu memiliki kisah sukses sehingga orang tuanya merasa senang melihat dan mendengar cerita anaknya. Ia berbakti penuh ketulusan, tidak ada kata –kata kasar apalagi perilaku menyakitkan orang tua. Sebagai orang yang melahirkan dan memeliharanya sejak kecil, orang tuanya benar-benar terhibur oleh anaknya sehingga kalau tidak bertemu beberapa waktu saja merasa ada kerinduan mendalam. Anda masuk kategori ini?

Ada juga sebagai cobaan bagi orang tuanya. Ia hadir menjadi “ganjalan” bagi orang tuanya. Pikirannya, ucapan, dan perilakunya terasa tidak menyenangkan bagi orang tuanya. Biasanya anak seperti ini membuat orang tuanya tidak bahagia. Penulis sering menjumpai anak seperti ini. Ia selalu menuntut haknya, sementara kewajibannya sebagai anak yang harus berbakti kepada orang tua tidak dijalaninya.

Ada juga anak sebagai fitnah. Ini kebalikan dari pertama. Sepanjang waktu selalu menggoda orang tuanya sehingga derai tangis selalu mewarnai kehidupan orang tuanya. Anak seperti ini hidupnya tidak akan barokah. Apa yang diraih sifatnya semu. Bisa jadi, kelak dalam perjalanan hidupnya akan jatuh ke jurang kehancuran yang mendalam. Begitu juga di akhirat kelak akan termasuk orang yang menyesal sedalam-dalamnya.

Sebagai orang tua, perlu terus mengawal perjalanan anak-anaknya dengan doa agar senantiasa menjadi anak yang menyenangkan bagi hati orang tuanya. (*)  

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

The Power Of Love (POL) Training Center

Training The Power Of Love (POL) memberi pelatihan untuk menajamkan rasa cinta keluarga menuju keluarga Sakinah, Mawaddah wa rahmah. Selain itu, POL juga melayani berbagai mccam pelatihan. Antra lain: (1). Pelatihan Parenting (2). Pelatihan motivasi bagi kaum ibu rumah tangga, karyawan. (3). Pelatihan pengayaan spiritual bagi guru (4). Pelatihan untuk komunitas kaum ibu yang merindukan ketenangan jiwa, keluarga yang mendambakan terbangunya keluarga yang harmonis sebagaimana disyariahkan dalam Islam. Kontribusi pelatihan bisa dibicarakan dengan manajemen melalui kontak 085331437757. atau email suharyo.opini@gmail.com

Pelatihan Menulis

Menulis, perlu dilatih. Baik mahasiswa, ibu rumah tangga, dan terlebih para guru yang diantara ketentuan sertifikasi guru mewajibkan mereka menulis karya ilmiah atau PTK. Kami siap memberi pendampingan bagi penulis pemula sampai bisa menulis, bahkan menulis buku juga. Semoga upaya ini membawa manfaat. Tim kami yang sudah menulis banyak buku siap berbagi pengalaman. Bisa kontak kami di 085331437757

Majalah Edisi Depan

Majalah Edisi Depan
Salah satu produk dari The Power Of Love adalah Majalah keluarga muslim Sakinah. Majalah ini terbit bulanan. Kini edisi Maret 2016, telah beredar. Bagi yang ingin berlngganan harga Jawa Rp 12.000 dan luar Jawa Rp 15.000 plus ongkir

Popular Posts

Bursa Buku

Buku Karya SUHARYO AP (1). Jiwa Yang Damai, 342 halaman, harga Rp 60.000.

(2). Membiasakan positive thingking Rp 30.000

(3). Jika hati intim dengan Allah Rp. 30.000

(4). 5 peran istri sholihah Rp. 35.000

(5). Tombo Ati Dunia Maya Rp.30.000

(6). Suasana Surga di Rumah Rp. 30.000

(7). Sentuhan lembut orang tua Rp 25.000

(8). Manusia Berjiwa Malaikat, 260 halaman, harga Rp 50.000

(9). Nak.... Aku Menyayangimu, Rp 25.000

Info Terbaru

Telah terbit majalah ilmiah bagi guru yang ingin mendapat kredit point. Majalah bernama "Menara Pendidikan", tiap tiga bulan sekali.

Bagi yang ingin mengirim naskah, bisa menghubungi 085331437757...

Info Pelatihan

Info Pelatihan
Pelatihan mahasiswa AKPER