Rabu, 13 Januari 2016




Guru... adalah profesi yang mulia. Ada yang berpandangan bahwa “orang tua” itu ada tiga. Pertama, orang  yang melahirkan kita. Yaitu bapak dan ibukita. Ini posisi sentral yang tak terbantahkan dan tak terkalahkan. Agama menjarkan kepada kita agar menaruh hormat, tunduk dan taat kepada mereka.




(sumber gambar: cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto)


Nabi Saw menegaskan, “Ridho Allah terletak pada ridhonya orang tua, dan marah Allah tergantung  pada marahnya orang tua.” Berhati-hatilah kepada orang tua. Kita hendaknya memiliki akhlak yang baik kepada mereka.

Kedua, orang tua kita adalah mertua yang mempercayakan anaknya kepada kita, yaitu mertua. Maka, seseorang yang menikahi atau dinikai bukan hanya mencintai pasangan hidupnya tetapi juga harus mencintai mertuanya. Tidak layak jika seseorang  mencintai anaknya yang “diamanahkan” kepada kita sementara kepada mertuanya  tidak mencintainya.

Ketiga, orang tua kita adalah guru yang mengamalkan ilmunya kepada kita. Setiap hari guru datang ke sekolah dengan hati ikhlas, pengabdian penuh semangat untuk menggelontorkan rasa cintanya  kepada muridnya. Berkat jerih payahnya siswa yang asalnya tidak bisa menjadi bisa, siswa yang tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Dunia ini berubah menjadi luar biasa karena jasa guru. Gurulah yang membangun peradaban manusia sehingga meninggalkan kehidupan  primitif menjadi kehidupan modern.Gurulah yang mengukir sejarah  kehidupan manusia. Dari tangan guru diberantas tiga kemiskinan sekaligus: miskin iman, ilmu,  dan miskin amal.

Kelebihan jiwa guru adaah, memiliki sikap peduli kepada murid. Mereka bukan hanya berusaha mendidik dengan baik. Di balik itu ada kebiasaan mulia: menyelipkan dalam doanya sukses bagi muridnya. Malah ada guru yang menyebut satu demi satu nama muridnya dalam doanya agar doanya fokus. Mendidik, mengajar, dan mengantar sukses anak didik dengan doa adalah bagian yang tak terpisahkan.

Imam Al Ghazali melukiskan guru sebagai “orang besar” di semua kerajaan langit.  Renungkan kata-kata “orang besar” itu. Berarti guru adalah orang penting di kerajaan langit. Tugasnya memberi pencerahan kepada murid.

Kita tidak boleh memandang enteng apalagi dengan sebelah mata. Sebab, lanjut Imam Al Gozali guru seperti matahari yang mampu menerangi dan memberikan kehidupan bagi umat manusia. Dengan ilmu, guru mengarahkan manusia mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk sehingga mereka meraih kebahagiaan dunia dan kenikmatan di akhirat.

Guru membuka hati seseorang untuk menghilangkan kemiskinan, baik miskin ilmu, miskin iman dan miskin amal. Dengan kata lain, guru membangun kecerdasan manusia, baik intelektual, emosional, sosial, spiritual, dan kecerdasan lain seperti kecerdasan berbahasa (linguistik), kecerdasan performence, dll.

Bahkan guru laksana minyak wangi. Setiap manusia pasti menyenanginya. Guru itu wangi dengan ilmunya dan menyebarkan wewangian kepada lingkungan sekitarnya. Ia menjadi aroma terapi bagi masyarakat yang haus dengan ilmu pengetahuan dan nasehat yang berharga.

Ali bin Abi Tholib karamalallhu wajhahu mengatakan orang yang pernah menjari ilmu walau satu huruf adalah guru kita. Jika begini pemahamannya, begitu banyak guru di tengah kehidupan.  Kembali kepada kita, apakah mau mengakui orang yang pernah ngajari ilmu walau sedikit sebagai guru atau tidak. Yang jelas, ada guru formal atau non formal.

Rasulullah menyebut dirinya sebagai guru. Beliau mengajari umat Islam untuk terbebas dari gelapnya kebodohan menuju terangnya cahaya kecerdasan. Sedemikian tingginya keutamaan seorang guru sampai beliau bersabda “Barang siapa yang mempelajari satu bab dari ilmu untuk diajarkan kepada manusia, maka ia telah mendapat pahala tujuh puluh orang shiddiq (orang yang benar dan membenarkan beliau seperti Abu Bakar As-Siddiq)”.

Dalam hadits lain Rasulullah juga memperlihatkan kecintaannya kepada orang yang mengajarkan ilmu. Diriwayatkan, Rasulullah Saw keluar rumah menyaksikan dua pertemuan. Pertemuan pertama orang-orang sedang berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah. Dan di pertemuan kedua orang sedang mengajarkan ilmu. Rasulullah memilih duduk pada pertemuan yang kedua. Ini menunjukkan betapa tingginya keutamaan seorang guru di mata Rasulullah sehingga sepatutnya kita pun mengikuti jejak beliau. (*)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

The Power Of Love (POL) Training Center

Training The Power Of Love (POL) memberi pelatihan untuk menajamkan rasa cinta keluarga menuju keluarga Sakinah, Mawaddah wa rahmah. Selain itu, POL juga melayani berbagai mccam pelatihan. Antra lain: (1). Pelatihan Parenting (2). Pelatihan motivasi bagi kaum ibu rumah tangga, karyawan. (3). Pelatihan pengayaan spiritual bagi guru (4). Pelatihan untuk komunitas kaum ibu yang merindukan ketenangan jiwa, keluarga yang mendambakan terbangunya keluarga yang harmonis sebagaimana disyariahkan dalam Islam. Kontribusi pelatihan bisa dibicarakan dengan manajemen melalui kontak 085331437757. atau email suharyo.opini@gmail.com

Pelatihan Menulis

Menulis, perlu dilatih. Baik mahasiswa, ibu rumah tangga, dan terlebih para guru yang diantara ketentuan sertifikasi guru mewajibkan mereka menulis karya ilmiah atau PTK. Kami siap memberi pendampingan bagi penulis pemula sampai bisa menulis, bahkan menulis buku juga. Semoga upaya ini membawa manfaat. Tim kami yang sudah menulis banyak buku siap berbagi pengalaman. Bisa kontak kami di 085331437757

Majalah Edisi Depan

Majalah Edisi Depan
Salah satu produk dari The Power Of Love adalah Majalah keluarga muslim Sakinah. Majalah ini terbit bulanan. Kini edisi Maret 2016, telah beredar. Bagi yang ingin berlngganan harga Jawa Rp 12.000 dan luar Jawa Rp 15.000 plus ongkir

Popular Posts

Bursa Buku

Buku Karya SUHARYO AP (1). Jiwa Yang Damai, 342 halaman, harga Rp 60.000.

(2). Membiasakan positive thingking Rp 30.000

(3). Jika hati intim dengan Allah Rp. 30.000

(4). 5 peran istri sholihah Rp. 35.000

(5). Tombo Ati Dunia Maya Rp.30.000

(6). Suasana Surga di Rumah Rp. 30.000

(7). Sentuhan lembut orang tua Rp 25.000

(8). Manusia Berjiwa Malaikat, 260 halaman, harga Rp 50.000

(9). Nak.... Aku Menyayangimu, Rp 25.000

Info Terbaru

Telah terbit majalah ilmiah bagi guru yang ingin mendapat kredit point. Majalah bernama "Menara Pendidikan", tiap tiga bulan sekali.

Bagi yang ingin mengirim naskah, bisa menghubungi 085331437757...

Info Pelatihan

Info Pelatihan
Pelatihan mahasiswa AKPER